PENGARUH TINGKAT AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEKUATAN ISOMETRIK OTOT LENGAN BAWAH MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI PENDERITA OBESITAS

  • Wendra Wendra Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
  • Andri Anugerah Departemen Kedaruratan Medik, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia.
  • Akbar Risky Tri Raharjo Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia.

Abstract

Aktivitas mahasiswa kedokteran umumnya menggunakan kekuatan otot lengan bawah seperti menulis, mengetik, memegang, dan menggengam yang membutuhkan kekuatan otot yang baik. Kekuatan otot yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut adalah kekuatan otot isometrik. Obesitas dapat menyebabkan perubahan struktur jaringan otot yang berdampak terhadap kekuatan otot. Salah satu penyebab timbulnya obesitas adalah kurangnya aktivitas fisik akibat gaya hidup sedentary lifestyle. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat aktivitas fisik terhadap kekuatan isometrik otot lengan bawah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani penderita obesitas. Metode penelitian merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Sebanyak 64 orang mahasiswa yang memenuhi kriteria digunakan sebagai sampel penelitian dan dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok dengan aktivitas fisik rendah (n=33) dan kelompok dengan aktivitas fisik tinggi (n=31). Sampel penelitian didapatkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Untuk mengukur tingkat aktivitas fisik digunakan kuesioner ASAQ (Adolescent Sedentary Activity Questionnaire), perhitungan status gizi menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) sedangkan berat badan dan tinggi badan diukur menggunakan timbangan dan microtoise yang sudah dikalibrasi, pengukuran kekuatan otot lengan bawah menggunakan hand grip dynamometer. Analisis data disajikan dalam bentuk univariat dan bivariat. Untuk mengetahui perbedaan kekuatan otot antar kelompok penelitian digunakan Uji chi square. Data deskriptif menunjukkan 51,6% mahasiswa memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah, 51,5% memiliki kekuatan otot lengan bawah dengan kategori lemah. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat pengaruh tingkat aktivitas fisik terhadap kekuatan otot lengan bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada mahasiswa kedokteran penderita obesitas dan memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah dapat berdampak pada penurunan kekuatan otot.


 


Kata kunci: aktivitas fisik, kekuatan otot lengan bawah, obesitas


DOI : 10.35990/mk.v7n0.p81-90

References

1. Hendra C, Manampiring AE, Budiarso F. Faktor-Faktor Risiko Terhadap Obesitas pada Remaja di Kota Bitung. JeBm 2016; 4(1): 1-2.
2. Widiantini W, Tafal Z. Aktivitas Fisik, Stress, dan Obesitas pada Pegawai Negeri Sipil. JKMN 2014; 8(7): 330.
3. Apriyani A, Deniati K, Gea NYK. Hubungan Sedentary Lifestyle dengan Risiko Obesitas pada Mahasiswa STIKES Medistra Indonesia. JIK-MC 2022; 1(1): 2.
4. Bebasari E, Nugraha DP. Perbandingan Indeks Massa Tubuh pada Pasien Hipertensi dengan Tekanan Darah yang Terkontrol di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Kedokteran 2018; 11(2): 89.
5. Habut MY, Nurmawan IPS, Wiryanthini IAD. Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Aktivitas Fisik Terhadap Keseimbangan Dinamis pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. MIFI 2016; 2(1): 46-48.
6. Lubis HM, Sulastri D, Afriwardi. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kardiorespirasi, Kekuatan dan Ketahanan Fleksibilitas pada Mahasiswa Laki-Laki Jurusan Dokter Universitas Andalas Angkatan 2013. JKA 2015; 4(1): 44.
7. Nugroho K, Mulyadi N, Masi GNM. Hubungan Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Semester 2 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. e-KP 2016; 4(2): 2.
8. P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Yuk, Mengenal Apa Itu Kegiatan Sedentari?. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/batasi-kegiatan-sedentari. 2019. [di akses tanggal 30 Agustus 2022].
9. Badriyah L, Pijaryani I. Kebiasaan Makan (Eating Habits) dan Sedentary Lifestyle dengan Gizi Lebih pada Remaja pada Saat Pandemi Covid-19. JIK 2022; 21(1):35.
10. Syauqi A. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kebugaran Jasmani Mahasiswa Prodi Kedokteran UNJA. JMJ 2017; 5:87.
11. Riskawati YK, Prabowo ED, Rasyid HA. Tingkat Aktivitas Fisik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Tahun Kedua, Ketiga, Keempat. 2018; 5(1): 29.
12. Mandriyarini R, Sulchan M, Nissa C. Sedentary Lifestyle sebagai Faktor Risiko Kejadian Obesitas pada Remaja SMA Stunted di Kota Semarang. JNC 2017; 6(2): 150.
13. Valenzuela PL, Maffiuletti NA, Tringali G, Col AD, Sartorio A. Obesity-Associated Poor Muscle Quality: Prevalence And Association with Age, Sex, and Body Mass Index. BMC muculoskeletal disorders 2020; 21(1): 2-7.
14. Bima. Pengaruh Model Latihan Kekuatan Otot Lengan terhadap Prestasi Lempar Lembing pada Siswa Putra Kelas X SMAN I Wera Kabupaten Bima. JPJ 2017; 1(1):10-19.
15. Dewi KIM, Widiastuti IAE, Wedayani AAAN. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dengan Kekuatan Otot pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Mataram. JKU 2020; 9(1): 63-64.
16. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Utama Riskesdas 2018. https://www.litbang.kemkes.go.id/hasil-utama-riskesdas-2018. 2018. [di akses tanggal 30 Agustus 2022].
17. Lubis MY, Hermawan D, Febriani U, Farich A. Hubungan Antara Faktor Keturunan, Jenis Kelamin dan Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Kejadian Obesitas pada Mahasiswa di Universitas Malahayati. J Hum Care. 2020; 5(4): 891-900.
18. Rafi FA, Zulhamidah Y, Widayanti E. Gambaran Sedentary Behaviour dan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi di Masa Pendidikan Tahun Pertama dan Kedua. Maj Sainstekes. 2019; 5(2): 66-73.
19. Keevil VL, Luben R, Dalzell N, Hayat S, Sayer AA, Wareham NJ, et al. Cross Sectional Associations Between Different Measures of Obesity and Muscle Strength in Men and Women in a British Cohort Study. The journal of nutrition, health & aging 2015; 19(1): 3-11.
20. Zacagni L, Barbieri D, Gualdi-Russo E. Body Composition and Physical Activity in Italian University Students. JTM 2014; 12(120): 2-8.
21. Straight CR, Toth MJ, Miller MS. Current Perspectives on Obesity and Skeletal Muscle Contractile Function in Older Adults. J Appl Physial 2021: 10-16.
22. Choi SJ, Files DC, Zhang T, Wang ZM, Messi ML, Gregory H, et al. Intramyocellular Lipid and Impaired Myofiber Contraction in Normal Weight and Obese Older Adults. Journals of Gerontology Series A: Biomedical Sciences and Medical Sciences ; 2016:557-564.
Published
2024-01-25
How to Cite
WENDRA, Wendra; ANUGERAH, Andri; TRI RAHARJO, Akbar Risky. PENGARUH TINGKAT AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEKUATAN ISOMETRIK OTOT LENGAN BAWAH MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI PENDERITA OBESITAS. Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, [S.l.], p. 81-90, jan. 2024. ISSN 2655-6537. Available at: <http://medikakartika.unjani.ac.id/medikakartika/index.php/mk/article/view/935>. Date accessed: 27 apr. 2024.