LAPORAN KASUS: PRESENTASI LANGKA PADA KELAHIRAN KEMBAR SIAM “DICEPHALIC PARAPAGUS”

  • Salmon Charles Siahaan Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra
  • Dharma Banjarnahor Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Ciputra, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Andianto Indrawan Tjiptohardjo Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Ciputra, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Yoselyn Natasya Sucahyo Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Ciputra, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Ferdinand Aprianto Tannus Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Ciputra, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Abstract

Kembar siam adalah kondisi  dua janin berkembang dalam satu kantong gestasi dengan bagian tubuh yang tergabung. Salah satu jenisnya adalah dicephalic parapagus, yang memiliki prognosis buruk. Laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan langkah pencegahan dan penanganan kasus serupa di masa depan. Seorang ibu G3P2 usia 39 tahun dengan kehamilan 39/40 minggu datang ke IGD RSUD A dengan keluhan air ketuban keluar selama 6 jam dan kontraksi selama 2 jam. Tidak ditemukan denyut jantung janin. Pemeriksaan dalam menunjukkan pembukaan lengkap, presentasi bokong, dan ketuban jernih. Dilakukan persiapan untuk persalinan. Saat pemeriksaan, ditemukan sindaktili pada kaki yang tampak di vulva. Persalinan dimulai dengan melahirkan bokong, kaki, perut, dan dada menggunakan manuver pertolongan sungsang. Namun, terdapat hambatan saat melahirkan bahu, sehingga dilakukan manuver Løvset. Setelah bahu lahir, kepala sulit dilahirkan menggunakan manuver Mauriceau. Pemeriksaan menunjukkan adanya dua kepala pada janin, sehingga persalinan pervaginam tidak memungkinkan. Pasien ditawarkan kraniotomi tetapi menolak. Akhirnya, dilakukan manuver Zavanelli dan persalinan melalui operasi caesar. Kesimpulan, Prognosis kembar siam tipe dicephalic parapagus sangat buruk, terutama jika tidak terdeteksi sejak dini. Penanganan memerlukan keputusan kompleks yang melibatkan persetujuan keluarga. Pemeriksaan antenatal yang memadai dan evaluasi ultrasonografi sangat penting sebagai metode skrining dan perencanaan kelahiran.


 


Kata kuncidicephalic parapagus, kembar siam, dicephalic, parapagus, presentasi langka


DOI : 10.35990/mk.v8n2.p209-218

References

DeCherney AH, Nathan L, Laufer N, Roman A. Multifetal Gestation. In: Dziadosz M, Roman A, editors. Current Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology. 12e ed. ew York, United States: McGraw-Hill Education; 2019.
2. N’Guessan E, N’Guessan RK, Gbeli F, Guie P. A rare case of dicephalic parapagus conjoined twins. Int J Reprod Contraception, Obstet Gynecol. 2019;9(1):415.
3. ROCHADI . Parapagus dicephalus conjoined twins and evaluation of ischiopagus tetrapus conjoined twins in Indonesia: a case report. J thee Med Sci (Berkala Ilmu Kedokteran). 2013;45(03):146–50.
4. Félix-Báez CA, Leyva-Moraga E, Leyva-Moraga FA, Leyva-Moraga F, Juanz-González A. Spontaneous Delivery of Conjoined Twins. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2020;249(20):112–3.
5. Ringoringo HP. Parapagus dicephalus conjoined twins with tribrachius and a single heart – A scarce variant of conjoined twins: A case report. Hum Pathol Case Reports [Internet]. 2021;25:200533. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ehpc.2021.200533
6. Poudel D, Shrestha S, Aryal R, Adhikari A, Bajracharya S. Thoraco-omphalopagus conjoined twin: A rare case report. Int J Surg Case Rep [Internet]. 2022 ; 99 (September) : 107683. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ijscr.2022.107683
7. O’Brien P, Nugent M, Khalil A. Prenatal diagnosis and obstetric management. Semin Pediatr Surg [Internet]. 2015;24(5):203–6. Available from: http://dx.doi.org/10.1053/j.sempedsurg.2015.06.002
8. Willobee BA, Mulder M, Perez EA, Hogan AR, Brady AC, Sola JE, et al. Predictors of in-hospital mortality in newborn conjoined twins. Surg (United States). 2019;166(5):854–60.
9. Siahaan S, Henderi H, Sudibjo, Safitiri N, Berlian. Intervensi Ibu Hamil Dengan Kurang Energi Kalori Melalui Suplementasi Mikronutrien Di SurabayaTahun 2019. Maj Kedokt Andalas [Internet]. 2021;44(1):17–27. Available from: http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
10. Cunningham F, Leveno K, Dashe J, Hoffman B, Spong C, Casey B. Williams Obsterics. 26th ed. McGraw Hill; 2022. 703 p.
11. Mian A, Gabra NI, Sharma T, Topale N, Gielecki J. Conjoined twins: From conception to separation, a review. Clin Anat. 2017;30(3):385–96.
12. Nweke MC, Adesina OA, Akinola A, Iyapo O, Ogun GO. A Case of Dicephalus Parapagus Dibrachius Dipedis Twins with Review of Literature. Ann Trop Pathol [Internet]. 2019;10(2):166–71. Available from: https://www.atpjournal.org/temp/AnnTropPathol112196-474653_131105.pdf
13. Bindlish A, Sawal A. A Detailed Description and Discussion on Conjoined Twins. Cureus. 2022;14(9).
14. Rama K, Jahagirdar V, Gouri TI, Vadagandla K, Rama A. A Case Report of Dicephalus Dipus Dibrachius –A Rare Variant of Conjoined Twins. Arch Clin Med Case Reports. 2020;04(05):913–9.
15. Saxena R, Sinha A, Pathak M, Rathod KJ. Conjoined Thoracopagus Twins: A Systematic Review of the Anomalies and Outcome of Surgical Separation. African J Paediatr Surg. 2023;20(3):157–65.
16. Adeku M, Ajayi G, Adegbola O, Adeyemi A. Triplet with Dicephalus Twins: A Case Report. Sci J Genet Gene Ther. 2017;3(1):001–3.
17. Alkhateeb M, Mashaqbeh M, Magableh S, Hadad R, Nseer Q, Alshboul A. Early prenatal diagnosis of thoracopagus twins by ultrasound. Acta Inform Medica. 2015;23(1):60–2.
18. Mahajan S, Chauhan U, Gholap S, Yelam B. Parapagus dicephalus conjoined twin: a case report. Int J Contemp Pediatr. 2020;7(1):217–9.
Published
2025-06-30
How to Cite
SIAHAAN, Salmon Charles et al. LAPORAN KASUS: PRESENTASI LANGKA PADA KELAHIRAN KEMBAR SIAM “DICEPHALIC PARAPAGUS”. Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, [S.l.], v. 8, n. 2, p. 209-218, june 2025. ISSN 2655-6537. Available at: <http://medikakartika.unjani.ac.id/medikakartika/index.php/mk/article/view/884>. Date accessed: 08 aug. 2025.