HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN 1.000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU MENYUSUI MENGENAI NUTRISI DI PUSKESMAS CIMAHI SELATAN
Abstract
Masalah gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Seribu HPK dimulai dari kehamilan hingga anak usia dua tahun. Pada periode tersebut, seorang anak mendapat nutrisi terutama dari ibunya, dalam hal ini adalah ASI, sehingga Ibu menyusui perlu memperhatikan asupan gizinya, karena asupan gizi selama masa menyusui mempengaruhi asupan gizi yang didapat oleh anak. Pengetahuan dan sikap ibu akan berpengaruh terhadap perilaku ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendampingan 1.000 HPK dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu menyusui terhadap nutrisi. Metode yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Data primer diambil menggunakan kuesioner pada 80 orang ibu menyusui yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu ibu yang mendapatkan pendampingan dan yang tidak mendapatkan pendampingan. Pendampingan dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani semester dua dan tiga berupa pemberian informasi, evaluasi, dan motivasi perilaku kesehatan berupa nutrisi ibu menyusui. Data dianalisis menggunakan regresi logistik sederhana dengan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu memiliki hubungan yang bermakna (p<0,008) dengan pendampingan, serta memiliki peluang tiga kali lebih baik dibandingkan dengan ibu yang tidak mendapatkan pendampingan. Sikap ibu memiliki hubungan yang bermakna (p<0,002) dengan pendampingan, serta memiliki peluang empat kali memiliki sikap positif dibandingkan dengan ibu yang tidak mendapatkan pendampingan. Perilaku ibu memiliki hubungan yang bermakna dengan pendampingan (p<0,019), serta memiliki peluang empat kali lebih baik dibandingkan dengan ibu yang tidak mendapatkan pendampingan. Pendampingan 1.000 HPK menunjang pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu menyusui terhadap nutrisi karena memberikan informasi, evaluasi, dan motivasi.
DOI : 10.35990/mk.v3n1.p25-36