TELAAH PUSTAKA: D-DIMER PADA PASIEN COVID-19

  • Rini Roslaeni Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia

Abstract

Corona virus disease-19 (COVID-19) adalah penyakit infeksi yang menjadi pandemi sejak tahun 2019 dan masih berlangsung sampai 2022. Gambaran klinis terutama pada sistem respirasi dengan tingkat keparahan bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga gejala berat dan menyebabkan kematian. Pasien COVID-19 dengan gejala berat sering mengalami gangguan juga pada sistem koagulasi yang ditandai peningkatan D-dimer. Telaah pustaka ini ditulis menggunakan data dari jurnal-jurnal elektronik yang didapatkan melalui search engine seperti Google scholar dan PubMed dengan kata kunci COVID-19, coagulation, D-dimer, fibrinolytic. D-dimer lebih tinggi 3-7 kali pada pasien dengan gejala berat. Rerata D-dimer COVID-19 dengan komplikasi perdarahan dan trombosis lebih tinggi dibandingkan tanpa komplikasi. Cut off D-dimer 1,1 µg/mL dapat digunakan sebagai prediktor thrombosis vena. Peningkatan D-dimer terjadi karena adanya aktivasi endotel yang menyebabkan peningkatan aktivasi sistem koagulasi dan fibrinolitik.


DOI : 10.35990/mk.v5n3.p332-342

Published
2022-09-29
How to Cite
ROSLAENI, Rini. TELAAH PUSTAKA: D-DIMER PADA PASIEN COVID-19. Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, [S.l.], v. 5, n. 3, p. 332-342, sep. 2022. ISSN 2655-6537. Available at: <http://medikakartika.unjani.ac.id/medikakartika/index.php/mk/article/view/490>. Date accessed: 24 apr. 2024.