GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT (Mus musculus) GALUR DDY PADA UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum)

  • Ris Kristiana Unjani
  • Nurul Aida Fathya Unjani
  • Endah Hamidah Abbas Unjani
  • Henny Juliastuti Bagian Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
  • Desy Linasari Bagian Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
  • Rika Rachmawati Unjani

Abstract

Penggunaan obat-obatan yang berasal dari bahan alam, tetap dibutuhkan suatu uji untuk mengetahui tingkat keamanannya. Tingkat keamanan zat tertentu dapat diamati dari efek toksik yang ditimbulkan pada berbagai organ, salah satunya pada ginjal yang berperan penting dalam sistem ekskresi melalui uji praklinik. Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan salah satu tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya perubahan histopatologi ginjal mencit jantan dan betina pada pemberian akut ekstrak etanol daun salam (EEDS). Penelitian ini merupakan penelitian observasional mengenai histopatologi ginjal mencit (Mus musculus) putih jantan dan betina galur DDY. Sediaan berjumlah 48 buah, yang terbagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K), kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak etanol daun salam dosis 1250 mg/kgBB (P1), dosis 2500 mg/kgBB (P2), dan dosis 5000 mg/kgBB (P3). Sampel organ ginjal dibuat preparat histopatologi dengan metode pewarnaan HE, lalu dilakukan pemeriksaan histopatologi. Gambaran histopatologi yang diamati berupa inflamasi, degenerasi lemak, dan nekrosis pada ginjal serta data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun salam dosis 1250 mg/kgBB, 2500 mg/kgBB, dan 5000 mg/kgBB pada mencit jantan dan betina tidak mengakibatkan perubahan bermakna terhadap gambaran histopatologi ginjal. Efek toksik dapat timbul apabila suatu zat telah mencapai organ target dengan konsentrasi cukup tinggi dan waktu yang cukup untuk menimbulkan efek tersebut. Walaupun menunjukkan tidak adanya toksisitas, namun tetap dibutuhkan uji klinis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi keamanan daun salam sebagai fitofarmaka.


Kata kunci: daun salam, histopatologi ginjal, uji toksisitas akut


DOI10.35990/mk.v7n1.p34-44

Author Biographies

Ris Kristiana, Unjani

Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani

Nurul Aida Fathya, Unjani

Bagian Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani

Endah Hamidah Abbas, Unjani

Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani

Rika Rachmawati, Unjani

Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani

References

1. Munadi E, Nugroho RA, Ningsih EA, Paryadi D. Info komoditi tanaman obat. Dalam: Salim Z, Munadi E, editors. Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, 2017: 1, 9, 21, 25.
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/187/2017 Tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia. Menkes RI. Jakarta. 2017.
3. Redaksi AgroMedia. Buku pintar tanaman obat. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2008: 1, 212-3.
4. Harismah K, Chusniatun. Pemanfaatan daun salam (Eugenia polyantha) sebagai obat herbal dan rempah penyedap makanan. Warta LPM, 2016; 19(2): 110-8. Available from: https://doi.org/10.23917/warta.v19i2.2742
5. Nurcahyati E. Khasiat dahsyat daun salam. Jakarta: Jendela Sehat, 2014: 5-71, 79-93, 111-3.
6. Silalahi M. Syzygium polyanthum (Wight) Walp. (botani, metabolit sekunder dan pemanfaatan). Jurnal Dinamika Pendidikan, 2017; 10(1): 1-16.
7. Hasanah N. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun salam. Jurnal Pena Medika, 2015; 5(1): 55-9.
8. Procházková D, Boušová I, Wilhelmová N. Antioxidant and prooxidant properties of flavonoids. Fitoterapia, 2011; 82(4): 513-23. Available from: https://doi.org/10.1016/j.fitote.2011.01.018
9. Adwas AA, Elsayed AS, Azab AE, Quwaydir FA. Oxidative stress and antioxidant mechanisms in human body. J Appl Biotechnol Bioeng, 2019; 6(1): 43-7. Available from: https://doi.org/10.15406/jabb.2019.06.00173
10. Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Buku Ajar Patologi Robbins. Dalam: Nasar IM, Cornain S, editors. Ed.9. Singapore: Elsevier Saunders, 2015: 1-2, 5-14, 29-31, 509.
11. Rahayu M, Solihat MF. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Toksikologi Klinik. Jakarta: BPPSDMK Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018: 2-7, 72, 78-9.
12. Halim FX, Sampurno OD, Widowati L, Setiawaty V. Konsep dasar uji klinik. Dalam: Tjitra E, editor. Bunga Rampai Uji Klinik. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2019: 7-14.
13. Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Dalam: Widjajakusumah MD, Tanzil A, editors. Ed. Revisi Berwarna ke-12. Singapore: Elsevier, 2016: 299-338.
14. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 14th ed. Hoboken: John Wiley and Sons, Inc., 2014: 979-85.
15. Kurniawidjaja LM, Lestari F, Tejamaya M, Ramdhan DH. Konsep dasar toksikologi industri. Ed. 1. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021: 106-17.
16. Djamaludin M, Kristiana R, Permana BY. Uji toksisitas akut ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum) pada mencit galur DDY (Mus musculus). Medika Kartika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 2021; 4(4): 355-68. Available from: https://doi.org/10.35990/mk.v4n4.p355-368
17. Kristiana R, Pradini A, Kusumaningsih MI. Efek ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap hepar mencit (Mus musculus) galur DDY pada uji toksisitas akut. Medika Kartika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 2021; 4(5): 493-506. Available from: https://doi.org/10.35990/mk.v4n5.p493-506
18. Darmayanti MD, Samsuri, Setiasih NL, Berata IK. Perubahan histopatologi ginjal tikus putih setelah 21 hari mengkonsumsi ragi tape. Indonesia Medicus Veterinus, 2020; 9(6): 889-99.
19. Putra IM. Pengaruh pemberian formalin peroral selama 2 minggu pada gambaran histopatologi ginjal dan hepar tikus galur wistar. Cimahi: Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani; 2020.
20. Adiatma MA, Indriawati R. Effects of prenatal hipoxic-ischemic on renal histopathological image of Rattus Norvergicus Sprague-dawley strain. 2016; 1–13.
21. Sumiwi SA, Zuhrotun A, Hendriani R, Rizal M, Levita J, Megantara S. Subchronic toxicity of ethanol extract of Syzygium polyanthum (Wight) Walp. leaves on wistar rat. The Indonesian Biomedical Journal, 2019; 11(1): 30-5. Available from: https://doi.org/10.18585/inabj.v11i1.458
22. Yusuf M, Al-Gizar MR, Rorrong YY, Badaring DR, Aswanti H, Ayu SM, et al. Teknik manajemen dan pengelolaan hewan percobaan. Dalam: Mu’nisa A, Jumadi O, Junda M, Caronge MW, Hamjaya H. T, editors. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM, 2022: 1-2.
23. Seppi T, Prajczer S, Dörler MM, Eiter O, Hekl D, Nevinny-Stickel M, et al. Sex differences in renal proximal tubular cell homeostasis. Journal of the American Society of Nephrology, 2016; 27(10): 3051-62. Available from: https://doi.org/10.1681/ASN.2015080886
24. Garovic VD, August P. Sex differences and renal protection: keeping in touch with your feminine side. Journal of the American Society of Nephrology, 2016; 27(10): 2921-24. Available from: https://doi.org/10.1681/ASN.2016040454
Published
2024-03-31
How to Cite
KRISTIANA, Ris et al. GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT (Mus musculus) GALUR DDY PADA UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum). Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, [S.l.], v. 7, n. 1, p. 34-44, mar. 2024. ISSN 2655-6537. Available at: <http://medikakartika.unjani.ac.id/medikakartika/index.php/mk/article/view/457>. Date accessed: 04 may 2024.