HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DAN LAMANYA PAPARAN CAHAYA LAPTOP DENGAN KEJADIAN ASTENOPIA DI MASA PANDEMI
Abstract
Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) membuat pemerintah menganjurkan perguruan tinggi untuk meminimalkan proses pembelajaran luring dan mengutamakan pembelajaran daring yang menyebabkan mahasiswa sering menggunakan laptop dan terpapar cahaya laptop dalam waktu yang lama, mengerjakan tugas hingga larut malam dapat menyebabkan terganggunya kualitas tidur, sehingga berisiko mengalami astneopia, biasanya ditandai dengan gejala somatik seperti mata kering, merah, penglihatan kabur. WHO mencatat kejadian astenopia di dunia rata-rata 75% per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kualitas tidur dan lamanya paparan cahaya laptop dengan kejadian astenopia di masa pandemi. Penelitian kuantitatif, observasional analitik dengan cross sectional. Instrumen yang digunakan PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) dan VFI (Visual Fatigue Index). Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji chi square. Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Dari 60 responden, 65% memiliki kualitas tidur yang buruk, 66,7% terpapar cahaya laptop dalam jangka waktu yang lama dan 53,3% mengalami astenopia. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai signifikasi antara kualitas tidur dengan astenopia (p=0,000) dan lamanya paparan cahaya laptop dengan astenopia (p=0,044) sehingga nilai (p < 0,05). Terdapat hubungan antara kualitas tidur dan lamanya paparan cahaya laptop dengan kejadian astenopia di masa pandemi.
Kata kunci : astenopia, kualitas tidur, lamanya paparan cahaya laptop
References
2. Guo F, Zhang Q, Fan MN, Ma L, Chen C, Liu XH, et al. Fruit and vegetable consumption and its relation to risk of asthenopia among Chinese college students. Int J Ophthalmol. 2018;11(6):1020–7.
3. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin (Situasi Gangguan Penglihatan Dan Kebutaan). Kementeri Kesehat RI. 2014;53(9):1689–99.
4. Han CC, Liu R, Liu RR, Zhu ZH, Yu R Bin, Ma L. Prevalence of asthenopia and its risk factors in Chinese college students. Int J Ophthalmol. 2013;6(5):718–22.
5. Fernanda N, Amalia H. Hubungan akomodasi insufisiensi dan astenopia pada remaja di Jakarta Barat. J Biomedika dan Kesehat. 2018;1(1):10–7.
6. Nilifda H, Nadjmir N, Hardisman H. Hubungan Kualitas Tidur dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2010 FK Universitas Andalas. J Kesehat Andalas. 2016;5(1):243–9.
7. Zahra DM, Suwondo A, Hubungan Kualitas Tidur, Lama Kerja, Dan Kelelahan Mata Terhadap Kejadian Minor Injury Di Industri Rumahan Sepatu Kulit. Jurnal Kesehatan [Internet]. 2020;8(November):812–8.
8. Wicaksono DW, Ah. Yusuf IYW. Analisis Faktor Dominan Yang Berhubungan Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. 2012;4–6.
9. Zhang, D., Zhao, J. L., Zhou, L., & Nunamaker JF. Can e-learning replace classroom learning? Communications of the ACM. 2004;
10. Firman, F., & Rahayu S. Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid19. Indones J Educ Sci. 2020;2(2):81–9.
11. Kudrawati N. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Syndrome Asthenopia pada Usaha Pengetikan di Kelurahan Mangasa Kecamatan Talamate Kota Makassar Tahun 2010. 2010;75.
12. Aziz, A. Alimul Hidayat MU. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika; 2015.
13. Salote A, Jusuf H, Amalia L, Gorontalo Un, Gorontalo Un, Gorontalo Un, Et Al. Hubungan Lama Paparan dan Jarak Monitor Dengan Gangguan Kelelahan Mata pada Pengguna Komputer Abstrak Keywords : Duration Of Exposure, Monitor Distance, Eye Fatigue Disorders. J Heal Sci. 2020;4(2):104–21.
14. Ilyas S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Gaya Baru; 2005.
15. Astuti RY. Hubungan Lama Paparan Radiasi Monitor Komputer dengan Astenopia -Pada Pekerja Administrasi di CV. Cakra Nusantara Karanganyar. 2012;51.
16. Milman NB. Distance Education. In International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences. 2nd ed. 2015.
17. Moore, J. L., Dickson-Deane, C., & Galyen K. E-Learning, online learning, and distance learning environments: Are they the same? Internet and Higher Education. 2011;
18. Kuntarto E. Keefektifan Model Pembelajaran Daring dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Indones Lang Educ Lit. 2017;3(1):99–110.
19. Gikas, J., & Grant MM. Mobile computing devices in higher education: Student perspectives on learning with cellphones, smartphones & social media. Internet High Educ. 2013;
20. Darmalaksana W. WhatsApp Kuliah Mobile. Fak Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 2020;
