MORFOLOGI DERMATOFITA PADA KUKU DAN KULIT SELA JARI KAKI PENDERITA DIABETES MELITUS DI KECAMATAN MAMAJANG KOTA MAKASSAR

  • Anita Anita Program Doktor,Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin,Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Ahyar Ahmad Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Hasnah Natsir Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Muh.Rifo Rianto Studi Teknologi Laboratorium Medik, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Hasnah Sarean Studi Teknologi Laboratorium Medik, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Harningsih Karim Departemen Farmasi,Akademi Farmasi YAMASI, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Nur Hidayah Bano Studi Teknologi Laboratorium Medik, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Abstract

Diabetes Melitus merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin. Tingginya kadar glukosa pada kulit dapat berkontribusi terhadap manifestasi kulit sehingga rentan terinfeksi jamur, di antaranya jamur dermatofita. Dermatofita ini merupakan golongan jamur yang melekat dan tumbuh pada jaringan keratin seperti kulit dan kuku, sebagai sumber nutrisi untuk membentuk kolonisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jamur dermatofita serta mengetahui morfologi dermatofita pada kuku dan kulit sela jari kaki penderita diabetes melitus di Kecamatan Mamajang, Kota Makassar. Subjek pada penelitian ini adalah 15 orang penderita diabetes melitus, dengan sampel berupa kerok kuku dan kulit sela jari kaki. Hasil penelitian yang dilakukan pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, ditemukan dua sampel yang jamur dermatofita yaitu Trichophyton rubrum dan Microsporum gypseum, sedangkan sampel lainnya ditemukan jamur non dermatofita, antara lain Candida albicans, Mucor michelli, Aspergillus fumigatus, Aspergillus flavus, dan Aspergillus niger. Kesimpulan penelitian ini adalah ditemukan dua jamur dermatofita spesies Trichophyton rubrum dan Microsporum gypseum pada kuku dan kulit sela jari kaki penderita diabetes melitus di Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.


Kata kunci : dermatofita, diabetes melitus, microsporum gypseum, trichophyton rubrum


DOI : 10.35990/mk.v5n4.p388-400

References

1. Meier, J. J. & Giese, A. Diabetes associated with pancreatic diseases. Curr. Opin. Gastroenterol. 31, 400–406 (2015).
2. Antari, N. K. N. Diabetes Melitus Tipe 2. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung vol. 4 (2017).
3. Indrayati, S. & Afriani, M. GAMBARAN JAMUR Candida sp . DALAM URINE PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSUD dr . RASIDIN PADANG Keywords : Candida sp , Diabetes Melitus , Urine Kata Kunci : Candida sp , Diabetes Melitus dan Urine PENDAHULUAN Jamur merupakan salah satu penyebab penyaki. 5, 29 (2018).
4. Ukat, Z. M. Y., Yuliwar, R. & Dewi, N. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Gaya Hidup pada Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Kendalsari Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru Malang. Nursinng News 3, 644–653 (2018).
5. Supenah, P. Indikasi Jamur Dermatofita pada Jari Kaki Pekerja Batu Alam Di Desa Bobos Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Heal. Inf. J. Penelit. 12, 38–45 (2020).
6. Azis, W. A., Muriman, L. Y. & Burhan, S. R. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Gaya Hidup Penderita Diabetes Melitus. in (2020).
7. Fitriyanti, M. E., Febriawati, H. & Yanti, L. Diabetes Melitus. J. Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu 07, 597–603 (2017).
8. Devy, D. & Ervianti, E. Studi Retrospektif : Karakteristik Dermatofitosis. Bikk 30, 66–72 (2016).
9. Anra, Y., Putra, I. B. & Lubis, I. A. Profil dermatofitosis pada narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta, Medan. Maj. Kedokt. Nusant. J. Med. Sch. 50, 90–94 (2017).
10.Anita, A. A. & Junindar, F. STUDI LITERATUR : IDENTIFIKASI JAMUR DERMATOPHYTA PADA PENGRAJIN BATAKO. Lontara J. Heal. Sci. Technol. (2022).
11. Aryasa, I. N., Bintari, N. W. D. & Sudarsana, I. D. A. K. Infeksi Jamur Kuku (Onychomycosis) Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya: Onychomycosis in Elderly At Wana Seraya Nursing Home. Bali Med. J. 7, 116–124 (2020).
12. Cahyanti, N. (2018). Identifikasi Jamur Dermatofita Pada Kuku Perajin Batu Bata Yang Mengalami Kerapuhan Di Dusun Karanganyar Kabupaten Magetan Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diii Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta 2018. Karya Tulis Ilm. 1–59 (2018).
13. Khusnul, K. Isolasi Dan Identifikasi Jamur Dermatophyta Pada Sela-Sela Jari Kaki Petugas Kebersihan Di Tasikmalaya. J. Kesehat. Bakti Tunas Husada J. Ilmu-ilmu Keperawatan, Anal. Kesehat. dan Farm. 18, 45 (2018).
14. Indrawati, I. & Fakhrudin, S. D. Isolasi dan Identifikasi Jamur Patogen pada Air Sumur dan Air Sungai di Pemukiman Warga Desa Karangwangi, Cianjur, Jawa Barat. J. Biodjati 1, 27 (2016).
15. Sukamto. Pemeriksaan jamur bilasan bronkus pada penderita bekas tuberkulosa paru. USU Digit. Libr. 1–6 (2004).
16. Gatot, D. Infeksi Jamur Sistemik pada Pasien Immunocompromised. Sari Pediatr. 3, 242 (2016).
17.Hasanah, D. M. Manuskrip Dwi Mabrurotul Hasanah. (2021).
18. Latifah, I. & Sulistiawan, N. Identifikasi Jamur Dermatophyta Penyebab Tinea Unguium Pada Kuku Kaki Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Penggunaan Alas Kaki Di Desa Pauh Menang Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, Jambi. Anakes J. Ilm. Anal. Kesehat. 5, 189–197 (2019).
19. Khusnul, Indri Kurniawati, dan R. H. Isolasi Dan Identifikasi Jamur Dermatophyta Pada Sela-. J. Kesehat. Bakti Tunas Husada Vol. 18, 45–50 (2018).
20. Hartati, R. F. IDENTIFIKASI JAMUR Trichophytonrubrum PADA PETANI YANG TERINFEKSI TINEA PEDIS. in (2017).
21. Rosita, C. & Kurniati. Etiopatogenesis Dermatofitosis (Etiopathogenesis of Dermatophytoses ). Berk. Ilmu Kesehat. Kulit dan Kelamin 20, 247–249 (2018).
22. Putra, I. B. Onikomikosis. Fak. Kedokt. – Usu 1, 1–13 (2008).
23.Hidayat, A. R. & Nurhayati, I. Perawatan Kaki Pada Penderita Diabetes Militus di Rumah. J. Permata Indones. 5, 49–54 (2014).
24.Ossai, I. C. ISOLATION AND IDENTIFICATION OF DERMATOPHYTES ASSOCIATED WITH TOOLS USED IN COMMERCIAL BARBING SALONS IN SOKOTO METROPOLIS. (2016) doi:10.13140/RG.2.2.31329.92007.
25. Andualem, Z., Gizaw, Z. & Dagne, H. Indoor Culturable Fungal Load and Associated Factors among Public Primary School Classrooms in Gondar City, Northwest Ethiopia, 2018: A Cross-sectional Study. Ethiop. J. Health Sci. 29, 623–630 (2019).
26. Farihatun, A. IDENTIFIKASI JAMUR PENYEBAB TINEA PEDIS PADA KAKI PENYADAP KARET DI PTPN VIII CIKUPA DESA CIKUPA KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2017. Meditory J. Med. Lab. (2018).
27. Khatimah, K., Mone, I. & Fa’al Santri, N. Identifikasi Jamur Candida Sp Pada Kuku Jari Tangan Dan Kuku Kaki Petani Dusun Panaikang Desa Bontolohe Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba. J. Media Laboran 8, 39–43 (2018).
28. Fatima, S., Ahmad, B. & Khan, R. H. Native-like tertiary structure in the Mucor miehei lipase molten globule state obtained at low pH. IUBMB Life 59, 179–186 (2007).
29. Mulyati, M. & Zakiyah, Z. Identifikasi Jamur Penyebab Onikomikosis Pada Kuku Kaki Pemulung Di Daerah Tempat Pembuangan Akhir Bantargebang Bekasi. Anakes J. Ilm. Anal. Kesehat. 6, 1–10 (2020).
30. Munadhifah, F. M. & Sayekti, S. Tujuan : Penelitian ini untuk menggambarkan risiko infeksi jamur dermatofita pada. STIKes Insa. Cendekia Med. Jombang (2018).
31.Indah, D. R. ISOLASI dan IDENTIFIKASI JAMUR PADA KUKU PETANI yang MENGALAMI KERAPUHAN di DESA CARIKAN. (2019).
Published
2022-12-31
How to Cite
ANITA, Anita et al. MORFOLOGI DERMATOFITA PADA KUKU DAN KULIT SELA JARI KAKI PENDERITA DIABETES MELITUS DI KECAMATAN MAMAJANG KOTA MAKASSAR. Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, [S.l.], v. 5, n. 4, p. 388-400, dec. 2022. ISSN 2655-6537. Available at: <http://medikakartika.unjani.ac.id/medikakartika/index.php/mk/article/view/276>. Date accessed: 25 apr. 2024.