GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI WANITA DI PUSKESMAS WILAYAH KOTA PEKANBARUINDONESIA
Abstract
Pengguna Keluarga Berencana(KB) ditahun 2018 tercatat meningkat dibanding tahun 2017, namun Provinsi Riau masih menjadi provinsi kedelapandengan cakupan pengguna aktif yang rendah yaitu 52,28% dari totalPasangan Usia Subur (PUS) pada tahun 2018. Cara penggunaan kontrasepsi yang umum digunakan di Indonesia, yaitu metode kontrasepsi dengan cara modern seperti sterilisasi, pil, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), suntik, implan, kondom, dan Metode Amenorea Laktasi(MAL), sedangkan metode kontrasepsi dengan cara tradisional,yaitu seperti pantangberkala dan senggama terputus.Metode kontrasepsi modern jangka pendek seperti pil dan suntik menjadi pilihan yang dominan digunakan dibandingkan dengan metode kontrasepsi modern jangka panjang sepertiAKDRdan Implan. Salah satu penyebabitudikarenakan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kontrasepsi dan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan serta sarana kesehatan yang ada.Penelitian ini bertujuanmengetahui gambaran pengetahuan tentang metode kontrasepsi pada akseptor kontrasepsi wanita di Puskesmas wilayah Kota Pekanbaru. Penelitian menggunakandesain studi deskriptif observasional, dengan rancangan cross sectional, dilakukan pada 12 Puskesmas di Kota Pekanbaru.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknikstratified random samplingdengan besar sampel 400 orang.Hasildari 400 respondendidapatkan 392responden(98%) memiliki pengetahuan kategori kurang, 8 responden (2%) memiliki pengetahuan kategori cukup, tidak ada responden yang memiliki pengetahuan kategori baik tentang kontrasepsi.Hampir seluruh responden memiliki tingkat pengetahuan kategori kurang tentang 11 metode kontrasepsi.