PERBANDINGAN SETTING TIME SEMEN APATIT DENGAN DAN TANPA EKSTRAK Peperomia pellucida (L). Kunth UNTUK PENGGANTI TULANG

  • Widya Irsyad Departemen Ortodonti, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
  • Salwa Allya Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
  • Ira Artilia Departemen Dental Material, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia

Abstract

Semen apatit dapat menjadi alternatif bahan pengganti jaringan tulang karena memiliki sifat osteokonduktif, biokompatibel, mudah diserap oleh tubuh, self-setting, dan dapat digunakan sebagai bahan pembawa obat. Sirih cina (Peperomia pellucida (L). Kunth (P. pellucida) secara empirik telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan secara ilmiah juga diketahui memiliki kemampuan farmakologis untuk membantu penyembuhan tulang dan luka. Penambahan ekstrak P. pellucida ke dalam semen apatit diharapkan dapat meningkatkan pembentukan tulang baru. Penelitian ini merupakan penelitian awal dengan mempelajari efek penambahan ekstrak pada setting time semen apatit. Penelitian menggunakan metode eksperimental laboratorik dan menggunakan analisis data One Way Anova dilanjut dengan uji Posthoc yaitu uji Least Significant Differences (LSD). Sampel terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok dengan penambahan 10% dan 20% pada formulasi bubuk, dan kelompok dengan penambahan 10% dan 20 pada formulasi larutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rasio L/P 0,3 dan 0,4 setting time tercepat terdapat pada kelompok dengan penambahan 20% ekstrak pada formulasi bubuk pada rasio 0,3. Setting time pada kelompok dengan penambahan 10% ekstrak pada formulasi larutan dengan rasio 0,4 juga mengeras lebih cepat daripada kelompok kontrol tapi tidak signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penambahan ekstrak P. pellucida pada formulasi bubuk maupun larutan dapat memengaruhi setting time sehingga semen mengeras lebih cepat.


 


Kata kunci Peperomia pellucida, semen apatit, setting time


DOI10.35990/mk.v7n4.p376-386

References

1. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Riskesdas Nasional 2018. Laporan Riskesdas Nasional 2018. 2018;1:181–219.
2. Rahmania R, Epsilawati L, Rusminah N. Densitas tulang alveolar pada penderita periodontitis kronis dan periodontitis agresif melalui radiografi. J Radiol Dentomaksilofasial Indones. 2019;3(2):7–10. Available from: http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/jrdi/article/view/484. doi: 10.32793/jrdi.v3i2.484.
3. Ardiyanto HB. Peran hidroksiapatit sebagai material bone graft dalam menstimulasi kepadatan kolagen tipe I pada proses penyembuhan tulang. Stomatognatic - J Kedokteran Gigi. 2015;9(1):16–8. Available from: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/view/2079.
4. Zhao R, Yang R, Cooper PR, Khurshid Z, Shavandi A, Ratnayake J. Bone grafts and substitutes in dentistry: a review of current trends and developments. Molecules. 2021;26(10):3007. doi: 10.3390/molecules26103007. PMID: 34070157; PMCID: PMC8158510.
5. Artilia I, Hakim RF, Fakhrurrazi, Yuslianti ER, Yusuf HY, Syamsuddin E, et al. Book series update kedokteran gigi dan prospek aplikasi klinis: riset bahan alam bidang kedokteran gigi. In: Hakim RF, Fakhrurrazi, Yuslianti ER, Cahyanto A, editors. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press; 2021. p. 73–103.
6. Pylostomou A, Demir Ö, Loca D. Calcium phosphate bone cements as local drug delivery systems for bone cancer treatment. Biomater Adv. 2023;148:213367. doi: 10.1016/j.bioadv.2023.213367. PMID: 36921461.
7. Ducheyne P. Comprehensive Biomaterials. 1st ed. 2011. p. 267–83.
8. Artilia I, Indriliana D, Nurlatifah M, Widyasari R. Pengaruh komposisi terhadap daya alir pasta campuran SCPC dan semen apatit. Pros Sem Nas Ilmu Penget dan Teknologi Jenderal Achmad Yani (SNIJA). 2017;9:23–6. ISBN: 978-602-429-130-3.
9. Artilia I, Zakaria MN, Cahyanto A. Setting time, handling property and mechanical strength evaluation of SCPC50 and apatite cement mixture in various combinations. Key Eng Mater. 2019;829:40–5.
10. ISO/DIS 18531. Implants for surgery — Calcium phosphate bioceramics — Characterization of hardening bone paste materials.
11. Dorozhkin SV. Calcium orthophosphate cements for biomedical application. J Mater Sci. 2008;43(9):3028–57.
12. Sayuti E, Thahar B, Soemantri ES, Rasyid HN. Effect of Caesalpinia sappan extract on the preventive of relapse after orthodontic treatment. J Int Dent Med Res. 2018;11(3):884–7.
13. Kartika IGAA, Insanu M, Safitri D, Putri CA, Adnyana IK. Traditional uses, phytochemical, pharmacological, and toxicity review of Peperomia pellucida (L.) Kunth. Pharmacologyonline. 2016;2:30–43.
14. Kartika IGAA, Riani C, Insanu M, Adnyana IK. Peperomia pellucida extracts stimulate bone healing in alveolar socket following tooth extraction. J Tradit Complement Med. 2022;12(3):302–7.
15. Ngueguim FT, Khan MP, Donfack JH, Tewari D, Dimo T, Kamtchouing P, et al. Ethanol extract of Peperomia pellucida (Piperaceae) promotes fracture healing by an anabolic effect on osteoblasts. J Ethnopharmacol. 2013;148(1):62–8.
16. Ning CQ, Mehta J, El-Ghannam A. Effects of silica on the bioactivity of calcium phosphate composites in vitro. J Mater Sci Mater Med. 2005;16:355–60.
17. Irsyad W. Efek dan mekanisme kerja pra-perlakuan ekstrak etanol herba Peperomia pellucida (L.) Kunth untuk akselerasi penyembuhan tulang alveolar pasca pencabutan gigi pada model tikus Wistar [dissertation]. Bandung: Institut Teknologi Bandung; 2023.
18. Ishikawa K. Bone substitute fabrication based on dissolution-precipitation reactions. Materials. 2010;3(2):1138–55.
19. Anusavice KJ, Shen C, Rawls R. Phillips Science of Dental Materials. 12th ed. 2013. p. 3–16.
Published
2024-12-31
How to Cite
IRSYAD, Widya; ALLYA, Salwa; ARTILIA, Ira. PERBANDINGAN SETTING TIME SEMEN APATIT DENGAN DAN TANPA EKSTRAK Peperomia pellucida (L). Kunth UNTUK PENGGANTI TULANG. Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, [S.l.], v. 7, n. 4, p. 376- 386, dec. 2024. ISSN 2655-6537. Available at: <http://medikakartika.unjani.ac.id/medikakartika/index.php/mk/article/view/1180>. Date accessed: 25 jan. 2025.