PENETAPAN KADAR VITAMIN C INFUSA DAUN DAN BUAH MENGKUDU (Morinda citrofolia L.) SEBAGAI BAHAN ALAM UNTUK ANTIOKSIDAN SEKUNDER
Abstract
Vitamin C merupakan antioksidan sekunder yang sangat dibutuhkan tubuh untuk membantu metabolisme sel yang baik. Vitamin C banyak terdapat dalam tumbuhan dan sayur dari alam sekitar. Daun dan buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dapat menjadi alternatif sumber antioksidan sekunder vitamin C yang dapat dimanfaatkan masyarakat selain dari buah dan sayuran biasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan vitamin C infusa daun dan buah mengkudu sebagai bahan alam sumber antioksidan sekunder tubuh. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode uji laboratoris in vitro. Subjek penelitian menggunakan infusa daun dan buah mengkudu. Pengujian vitamin C infusa daun dan buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dilakukan dengan prosedur titrasi iodometri dan dihitung dengan persamaan kadar asam askorbat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan vitamin C infusa daun mengkudu sebesar 146 mg/100g dan buah mengkudu sebesar 264 mg/100g. Kesimpulannya adalah memenuhi kebutuhan vitamin C harian dari daun mengkudu diperlukan konsumsi 61,64 gram daun mengkudu untuk laki-laki dan 51,36 gram daun mengkudu untuk perempuan setiap harinya, sedangkan memenuhi kebutuhan vitamin C harian dari buah mengkudu diperlukan 34,09 gram buah mengkudu untuk laki-laki, 28,4 gram buah mengkudu untuk perempuan setiap harinya.
Kata kunci: infusa, mengkudu, vitamin C
References
2. Dewi KI, Wirjatmadi RB. Hubungan kecukupan vitamin C dan zat besi dengan kebugaran jasmani atlet pencak ipsi Lamongan. Media Gizi Indonesia 2017; 12: Hal: 134-140.
3. Pitaloka WL. Penetapan kadar vitamin C pada buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan menggunakan metode spektrofotometris UV. Surakarta: Fakultas farmasi Universitas Setia Budi 2017.
4. Baynes JW., Dominiczak MH. Medical biochemistry. Fifth Edition.Elsevier ; 2018. ISBN 978-0702072994
5. Halimah H, Suci DM, Wijayanti I. Studi potensi penggunaan daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai bahan Antibakteri Escherichia coli dan Salmonella typhimurium. Ilmu Pertanian Indonesia 2019; 24(1): 58-64.
6. Qulub, M. S., Wirasti, W., & Mugiyanto, E. (2019). Perbedaan aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun, daging buah, dan biji mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan metode DPPH (1,1–Diphenyl-2-picrylhydrazyl). Prosiding University Research Colloquium, 454–462. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/381 .
7. Sabirin IPR, Yuslianti Euis Reni. Effect of topical noni (Morinda citrifolia L.) leaf extract paste in carrageenan-induced paw edema on wistar rats. Global Medical and Health Communication. GMHC. 2019;7(2):116–22.
8. Sari CY. Penggunaan buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) untuk menurunkan tekanan darah tinggi. J Major 2015; 4(3): 34–40.
9. Basuki, H. A., Samsul, E., & Rusli, R. Uji Aktivitas Anthelmintik Perasan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Secara In Vivo: In Vivo Anthelmintic Activity Test of Morinda citrifolia Fruit Juice. Jurnal Sains Dan Kesehatan. 2021; 3(6): 801–806. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i6.710
10. Marliah Siti.Manfaat buah mengkudu . Jakarta: Gramedia; 2021. Hal. 7-23.
11. Kapitam LAV. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538. Farmasikoe.2021; (4)2 hal10-14
12. Anief M. Farmakosetika. Edisi 2. Yogyakarta: Gajah Mada University Press; 2012. Hal. 182-183.
13. Maharani T. Analisis vitamin C dan kalium pada daun binahong. University research coloquim 2015; 2: 441-444.
14. Techinamuti N. Metode analisis kadar vitamin C. Farmaka suplemen 2018; 16(2) : 309-315
15. Winarti S. Pemanfaatan buah mengkudu (Morinda citrifolia) dan kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa linn) untuk pembuatan fruit leather Agritech. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional 2015; 28(1): 22-27.
16. Putri RG., Nasir M., Gani A. analisis kadar vitamin c dan b1 pada buah senduduk (Melastoma malabathricum l.) dengan metodespektrofotometri UV.Chimica didactica acta. 2020; 8(2): 49-54.
17. Fatchurrozak, Suranto, Sugiyarto. Pengaruh ketinggian tempat terhadap kandungan vitamin c dan zat antioksidan pada buah carica pubescens di dataran tinggi dieng. Surakarta: Universitas Negri Surakarta; 2013; 1(1): 24-31.
18. Damayanti E, Kurniawati P. Perbandingan metode penentuan vitamin C pada minuman kemasan menggunakan metode spektrofotometer uv-vis dan iodimetri. Prosiding Seminar Nasional Kimia Dan Pembelajarannya: 2017; 258–266.
19. Andarina R, Djauhari T. Antioksidan dalam dermatologi. JKK 2017; 4(1): 39-48.
20. Herefa N, Feronika N, Kana A, Hutagalung R, Chaterine D, Bela Y. Analisis kandungan vitamin C bahan makanan dan minuman dengan metode iodometri. SEAJ 2020; 2(1): 35-42.
21. Haerani A, Yohana A, Subarnas A. Antioksidan untuk kulit. Farmaka Universitas Padjadjaran 2018; 16(2): 135-151.
22. Lesiasel, Awaloei, Posangi. Uji efek analgesik ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia l.) pada mencit (Mus musculus) Jurnal e-Biomedik (eBM).2013; 1(2): 765-770
23. Rofles S, Whitney E. Understanding nutrition. 13th ed. Belmont: Thomson Wadsworth 2013; 350-357.
24. Cresna, Napitupulu M, Ratman. Analisis vitamin C pada buah papaya, sirsak, srikaya dan langsat yang tumbuh di kabupaten donggala. J Akad Kim 2014; 3(3): 58-65.
25. Sukoco A, Widodo E, Thohari I. Effect leaves extract (Morinda citrifolia L) supplementation in feed on physical quality of boiler breast meat. Reasearch journal of life Science 2015; 2(2): 77-83
