EFEK STUNTING TERHADAP KADAR GLUTATION SEBAGAI PENANDA STRES OKSIDATIF PADA ANAK
Abstract
Stunting merupakan masalah kesehatan yang dikenal luas dan merupakan masalah malnutrisi yang paling umum terjadi di dunia. Pada tahun 2022, ada sekitar 148 juta atau 22,3% anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia mengalami stunting. Kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. pada anak stunting dapat menyebabkan kondisi stres oksidatif, yaitu suatu fenomena yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara prooksidan dan antioksidan yang terjadi di dalam sel tubuh. Glutation (GSH) merupakan antioksidan endogen non enzimatik dengan jumlah terbesar di dalam tubuh yang merupakan tripeptida, terdiri dari glutamat, sistein, dan glisin. Pada anak-anak terutama balita, kadar GSH sangat dipengaruhi oleh faktor nutrisi sehingga kondisi stunting dapat menyebabkan perubahan kadar GSH. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk menjelaskan efek dari stunting terhadap salah satu penanda stres oksidatif yaitu antioksidan glutation (GSH) pada anak. Hasil dari penelusuran menunjukkan bahwa terdapat perubahan kadar GSH pada anak stunting yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
Kata kunci : antioksidan, glutation, GSH, stres oksidatif, stunting
DOI : 10.35990/mk.v7n3.p273-284
References
25. Takahashi S, Hisatsune A, Kurauchi Y, Seki T, Katsuki H. Insulin-like growth factor 1 specifically up-regulates expression of modifier subunit of glutamate-cysteine ligase and enhances glutathione synthesis in SH-SY5Y cells. Eur J Pharmacol. 2016 Jan 15;771:99–106.
26. Labandeira-Garcia JL, Costa-Besada MA, Labandeira CM, Villar-Cheda B, Rodríguez-Perez AI. Insulin-like growth factor-1 and neuroinflammation. Vol. 9, Frontiers in Aging Neuroscience. Frontiers Media S.A.; 2017.