PERBEDAAN RERATA KADAR KREATININ DARAH PASIEN HIPERTENSI YANG MENDAPATKAN TERAPI OBAT ANTIHIPERTENSI
Abstract
Hipertensi merupakan penyebab kematian ketiga di Indonesia setelah stroke dan tuberkulosis. Penggunaan terapi obat antihipertensi yang sering diberikan pada pasien hipertensi adalah Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEi) dan Angiotensin II Receptor Blocker (ARB) karena kerjanya yang efektif dan bersifat renoprotection yang dapat dilihat melalui kinerja ginjal dengan mengukur kadar kreatinin darah. Meskipun telah banyak penelitian yang mempelajari efek ACEi dan ARB, kesetaraan efektivitas antara ACEi dan ARB masih menjadi perdebatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran karakteristik pasien dan menganalisis perbedaan kadar kreatinin darah pasien hipertensi yang mendapatkan terapi obat ACEi dan ARB. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan bulan Juni 2023 sampai Januari 2024 di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Sampel penelitian berjumlah 82 orang dipilih dengan teknik purpossive sampling dimana seluruh subyek memenuhi kriteria inklusi. Data bivariat dianalisis menggunakan Mann Whitney. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pasien terbanyak berjenis kelamin laki-laki (51,2%), usia berisiko (>45 tahun) (92,7%), lama menderita <10 tahun (100%), sebagian besar termasuk kategori hipertensi tinggi-normal (tekanan darah 130/85-139/89 mmHg) (26,8%), dan memiliki komplikasi penyakit (100%). Rerata kadar kreatinin darah pada penderita hipertensi yang mengonsumsi ACEi sebesar 0,99 mg/dL, sedangkan pada penderita hipertensi yang mengonsumsi ARB sebesar 1,03 mg/dL. Penelitian menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rerata kadar kreatinin darah pada pasien hipertensi antara yang mendapatkan ACEi dengan ARB dengan nilai nilai p = 0,568. Hasil penelitian ini dimungkinkan karena ACEi dan ARB keduanya memberikan efek yang serupa dengan mencegah peningkatan kreatinin pada pasien hipertensi melalui Renin Angiotensin Aldosterone System (RAAS).
Kata kunci: ACEi, ARB, darah, hipertensi, kreatinin
DOI : 10.35990/mk.v8n1.p35-47
References
2. Lancellotti P, Ancion A, D’Orio V, Gach O, Maréchal P KJM. Bradikinin dan perlindungan kardiovaskular. Peran perindopril, penghambat enzim konversi angiotensin. Pdt Med Liege. 2018;4(73):197–205.
3. Hsu FY, Lin FJ, Ou HT, Huang SH, Wang CC. Renoprotective Effect of Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors and Angiotensin II Receptor Blockers in Diabetic Patients with Proteinuria. Kidney Blood Press Res. 2017 Jun 1;42(2):358–68.
4. Lestari EFA. Evaluasi Evektifitas Antihipertensi pada Pasien Hipertensi dengan Gagal Ginjal Kronis di Rawat Inap RSUD Kota Madiun. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun; 2021.
5. Harahap PE. Gambaran Kadar Kreatinin Pada Penderita Hipertensi Di Rs Bhayangkara Palembangtahun 2019 Karya Tulis Ilmiah. Poltekkes Kemenkes Palembang; 2019.
6. O’Callaghan C. At a Glance: System Ginjal, Edisi II (Yasmin). II. Jakarta: Erlangga; 2019.
7. Dipiro TJ, Talbert RL, Yee GC, , Matzke GR, Welss BG. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach (9th ed). United States of America: McGraw Hill Company. 2015. 712–756 p.
8. Puspita T & Rismawan D. Hubungan Efikasi Diri Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan Indra Husada. 2019;7(1):32–3.
9. Al Rasyid NHS., Febriani N, Nurdin OFT, Putri SA, Dewi SC & Paramita S. Gambaran Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi Di Puskesmas Lempake Samarinda. Jurnal Kedokteran Mulawarman. 2022;9(2):55-63..
10. Kharisma ZBKZB. Pemeriksaan dan Pendidikan Kesehatan Hipertensi Kepada Lansia di Dusun Bangkel. Vol. 1. 2023.
11. Kaplan JA. Kaplan’s Essentials of Cardiac Anesthesia E-Book. Elsevier Health Sciences. 2017.
12. Bacelar EB, Costa MCO, da Gama SGN, Amaral MTR, de Almeida AH do V. Factors associated with Specific Hypertensive Gestation Syndrome (SHGS) in postpartum adolescent and young adult mothers in the Northeast of Brazil: a multiple analysis of hierarchical models. Revista Brasileira de Saude Materno Infantil. 2017 Oct 1;17(4):673–81.
13. Tri Wahyudi C, Ratnawati D, Ayu Made S. Pengaruh Demografi, Psikososial Dan Lama Menderita Hipertensi Primer Terhadap Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi. Jurnal Jkft. 2017;2(2):14–28.
14. James PA, Oapril S, Carter BL., Cushman WC, Himmelfarb CD, Handler J. et al. Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report From the Panel Members Appointed to the Eight Joint National Committee (JNC 8). Vol. 311, JAMA. 2014. p. 507–20.
15. Widyastuti, Noviar, Putra M. Gambaran penggunaan obat antihipertensi di bangsal penyakit dalam rsud dr. Achmad darwis. Sitawa: Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional. 2022;1(2):59–70.
16. Kandarini Y. Tatalaksana Farmakologi Terapi Hipertensi. Bali: Universitas Udayana Repository; 2016.
17. Malau HA., Simanjuntak NMP & Triono PSD. Determinants of Hypertension in Seribu Utara Island District, Seribu Islands. Cities and Urban Development Journal [Internet]. 2023 Jun 25;1(1):8. Available from: https://scholarhub.ui.ac.id/cudj/vol1/iss1/8/
18. Dona D, Maradona H & Masdewi M. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung Dengan Metode Case Based Reasoning (CBR). Jurnal Sistem Informasi. 2021;3(1):1–12.
19. Christina I, Pradana Ms, Ratnasari Ekawati E, Studi PD, Fakultas Ilmu Kesehatan UMAHA Sidoarjo T. Pengukuran Nilai Kreatinin Serum Sebelum Dan Sesudah Terapi Antibiotik Penderita Infeksi Ginjal Akut. Jurnal SainHealth. 2022;6(1):26–32.
20. Maharianingsih NM & Putri DWB. Studi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Chronic Renal Failure. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 2024;4(1):177-184. .
21. Kamil M, Septiawan T. Pengaruh Pemberian Terapi Elektroakupuntur terhadap Nilai Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi: Literature Review. Borneo Studies and Research. 2020; 2(1):235-240.
22. Heriansyah H, Humaedi A & Widada NS. Gambaran Ureum Dan Kreatinin Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Di Rsud Karawang: Description of Ureum And Creatinin In Chronic Kidney Failure Patients In Karawang Hospital. Binawan Student Journal. 2019;1(1):8–14.
23. Sinaga AF, Syahlan N, Siregar SM, Sofi S, Zega RS, Annisa A & Dila TA. Faktor - Faktor Yang Menyebabkan Hipertensi Di Kelurahan Medan Tenggara. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip). 2022 Mar 29;10(2):136–47.
24. Alfonso AA, Mongan AE, Memah MF. Gambaran kadar kreatinin serum pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis. Jurnal e-Biomedik. 2016;4(1).
25. Suryawan ZF. Analisis faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada remaja. Skripsi. Universitas Airlangga. 2018.
26. Ningsih SR, Fauzan MR. Analisis Unmodifiable dan Modifiable Risk Factors Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Puskesmas Tungoi. Jurnal Ilmiah Keperawatan. 2023; 18(2): 99-106
27. Xu R, Sun S, Huo Y, Yun L, Huang S, Li G, et al. Effects of ACEIs versus ARBs on proteinuria or albuminuria in primary hypertension: A meta-Analysis of randomized trials. Medicine (United States). 2015;94(39):e1560.
28. Pathak JV & Dass EE. A retrospective study of the effects of angiotensin receptor blockers and angiotensin-converting enzyme inhibitors in diabetic nephropathy. Indian Journal Pharmacol. 2015;2(47):148.